Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Banyak yang tidak menyadari bahwa sunatullah adalah hukum sebab akibat. Untuk itu Allah sudah ciptakan systemnya masing-masing. Manusia diberi dua pilihan mau ambil shirothol mustaqim atau shirothol maghdub.
Bila ia mengambil shirothol mustaqim maka sudah Allah sediakan sistem dimana manusia akan hidup penuh kedamaian, keberkahan, aman dan adil. Sedangkan di alam akhirat (setelah mati) nanti akan memperoleh sorga.
Kalau manusia mengambil shirothol maghdub maka disitu sudah dibangun sistem dimana manusia hidup berdasarkan naar (api) : manusia saling panas-panasan, bersaing, tawuran, resah sosial, bencana alam, tipu menipu, mengambil hak orang lain dll. Jadi sebenarnya ajron (pahala) atau adzab itu akibat dari pilihan manusia.
Manusia banyak yang sangat yakin kalau membaca al Quran dapat pahala, sholat dapat pahala. Pertanyaannya membaca yang bagaimana yang dapat pahala, kalau membaca dalam arti melantunkan atau melagukan ayat Al Quran dapat pahala dari mana ?
Tetapi kalau meng IQRO Al Quran seperti Nabi Muhammad melakukannya yaitu membaca situasi alam dan kehidupan manusia berdasarkan al Quran, maka ajron yang didapat adalah manusia semakin pandai menguasai ilmu Allah yang terkandung didalam al Quran, sehingga semua tindakan dia dilakukan berdasarkan ilmu Allah yang bisa membuat dirinya menjadi terpelihara dari dosa, itulah ajronnya.
Kalau shalatnya yaitu selain shalat maghdogh (ritual) dilakukan juga sholat aktivitas yaitu mengaplikasikan ajaran Allah dalam kehidupan sehari-hari untuk itu perlu ditegakkan adanya otoritas hukum yang bisa menjamin manusia melakukan sholat aktivitas, maka aktivitasnya tentulah dalam rangka mengaktualkan hukum Allah, sehingga pola hidupnya adalah pola Rasul atau berdasarkan akhlakul karimah maka dia akan terhindar dari perbuatan fahisya dan mungkar, itulah ajronnya.
Tetapi kalau sekedar sholat jungkang-jungking, diluar itu dalam menjalan hidup dan kehidupannya tidak ada aktifitas yang diatur berdasarkan hukum Allah, itulah sholat yang sahun, sholat yang sia-sia. Tidaklah aneh bila dinegeri kita, negeri orang yang sholat, perbuatan fahisya dan mungkar tidak berkurang bahkan semakin hari semakin menggila, sebab sholatnya tidak ada hubungan dengan menegakkan aturan Allah.
---dikutip dari www.manajemenqolbu.com---
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Ika Nursila Dewi
[Bismillah, memantapkan hati]
No comments:
Post a Comment