Sunday, May 01, 2005

Kapan engkau datang?

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

Apa kabar calon suamiku? Bagaimana keadaanmu sekarang ini? Aku berharap di manapun kau berada, kebahagiaan serta rahmatNya selalu menyertaimu.

Calon suamiku, ...

Di mana Engkau sekarang? Aku selalu setia menantimu, pun saat usiaku jelang duapuluh dua tahun. Setiap usai shalat aku berharap pada Yang Kuasa untuk mengakhiri penantianku ini. Setiap malam, aku selalu menanti pagi, akankah engkau segera datang menjumpai. Mengajakku meniti jalan ilahi untuk mengayuh hidup menguatkan tekad untuk terus menjalankan titahNya juga Sunnah RasulNya.

Wahai calon suamiku, ...

Apa yang beratkan langkahmu untuk menjumpaiku? Apa yang sedang kau lakukan sekarang ini? Mencari rupiah demi rupiah sebagai ongkos agar kita dapat mengayuh bahtera itu bersama? Berapa besar ongkos itu? Berapa jumlah rupiah yang akan engkau cari? Bahtera seperti apa yang ingin kau tumpangi? Ekonomi, standar, atau eksekutif?

Tak soal buatku, bahtera apa yang akan kita kayuh, toh yang penting untukku kita akan menjalani semua itu dengan keikhlasan yang amat sangat. Tak perlu risaukan berapa rupiah yang kau miliki saat ini. Berapapun jumlahnya, aku selalu akan menerimamu. Asal rupiah yang kau dapatkan bukan dari jalan tak kau ketahui dari mana asalnya.

Wahai calon suamiku, ...

Apa yang sedang kau lakukan hingga kau menunda untuk bertemu dengan ku? Apakah ada amanah lain yang harus kau tunaikan? Seberat apa amanah itu? Aku ingin mendampingimu. Menemanimu menunaikan amanah itu bersama-sama.

Calon suamiku yang selalu ku nanti,...

Di mana kau sekarang? Apa yang kau lakukan saat ini? Aku selalu memudahkan langkahmu untuk mencapai cita-cita dan asa yang kau inginkan. Allah punya rencana untuk menunda mempertemukan kita sekarang ini karena Ia sedang mempersiapkan kita untuk menghusung amanah yang jauh lebih berat. Ia ingin kita lebih matang merenda hari esok seperti yang kita harapkan nantinya.

Calon suamiku,...

Siapapun yang Allah berikan untuk mendampingi hidupku, Aku akan selalu menantimu. Aku percaya Allah Yang Terkasih punya rencana yang terbaik untuk menyusun rencana hidupku juga hidupmu.

Calon suamiku,...

Kapan engkau datang? Aku akan tetap setia menantimu.

Dari ku yang merindukanmu

--- taken From eramuslim.com ---

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh

.: this article is dedicated to : seorang Akhi yang sedang meniti jalan menggapai Ridlo-Nya, ayo semangat ya, kuatkan azzam-nya :.

.: suatu ketika ada yang berkata kepadaku, "adakah orang yang membukakan pintu sebelum pintu itu diketuk, bahkan menyilakannya masuk kedalam dan bahkan menjamunya? Sungguh jika ingin pintu itu terbuka, maka ketuklah dindingnya, walaupun hanya dengan seuntai doa..." , syukron buat akhi yg telah mengucapkan ini padaku, tiada yg terjadi tanpa ijin Alloh, pun jika nanti tidak sesuai dengan pengharapan, memang itu suda semestinya yg harus terjadi. :.


Ika Nursila Dewi
[Bismillah, Mudahkanlah Ya Alloh.....]

No comments: